Home » , » CONTOH SOAL ASESMENT EMPAT LEVEL PENGETAHUAN : FAKTUAL, KONSEPTUAL, PROSEDURAL, METAKOGNISI

CONTOH SOAL ASESMENT EMPAT LEVEL PENGETAHUAN : FAKTUAL, KONSEPTUAL, PROSEDURAL, METAKOGNISI

DIMENSI PENGETAHUAN (REVISI TAKSONOMI PENDIDIKAN BLOOM)
DIMENSI PENGETAHUAN (REVISI TAKSONOMI PENDIDIKAN BLOOM)
Jenis-jenis Pengetahuan dalam psikologi kognitif:
1.Pengetahuan Faktual
2.Pengetahuan Konseptual
3.Pengetahuan Prosedural
4.Pengetahuan Metakognitif
1. PENGETAHUAN FAKTUAL:
Pengetahuan tentang elemen-elemen yang terpisah dan mempunyai cirri-ciri tersendiri potongan-potongan informasi
Pengetahuan Faktual: pengetahuan terminology dan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik
2. PENGETAHUAN KONSEPTUAL
Pengetahuan tentang “bentuk-bentuk pengetahuan yang lebih kompleks dann terorganisasi” Jenis pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentangg klasifikasi dan kategori, prinsip, dan generalisasi, dan juga teori, model dan struktur.
3. PENGETAHUAN PROSEDURAL
Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu
Pengetahuan tentang keterampilan dan algoritme, teknik dan metode dan juga perihal criteria-kriteria yang digunakan untuk menentukan dan/menjustifikasi “kapan melakukan sesuatu” dalam ranah-ranah dan disiplin-disiplin ilmu tertentu.
4. PENGETAHUAN METAKOGNIITF
Pengetahuan mengenai kognisi secara umum, kesadaran akan dan pengetahuan mengenai kognisi sendiri.
Pengetahuan ini meliputi pengetahuan strategis, pengetahuan tentang proses-proses kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional serta pengetahuan diri.
Jenis dan Sub Jenis Contoh
Pengetahuan Faktual-Elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa untuk mempelajari satu disiplin ilmu tersebut
1. Pengetahuan tentang terminology
2. Pengetahuan tentang detail-detail elemen-elemen yang spesifik Kosakata teknis, symbol-simbol music, sumber-sumber daya alam pokok, sumber-sumber informasi yang reliabel
B. Pengetahuan Konseptual –Hubungan-hubungan antar elemen dalam sebuah struktur besar yang memungkinkan elemen-elemennya berfungsi secara bersama-sama
1. Pengetahuan tentang kalsifikasi dan kategori
2. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
3. Pengetahuan tentang teori, model dan struktur Periode waktu geologis, bentuk kepilikan usaha dan bisnis
Rumus Phytagoras, Hukum Penawaran dan Permintaan
Teori Evolusi, Struktur MPR
C. Pengetahuan Prosedural-Bagaimana melakukan sesuatu, mempraktikkan metode-metode penelitian, dan kriteria-kriteria untuk menggunakan keterampilan, algoritme, teknik dan metode
1.Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritme
2. Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu
3.Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan prosedur yang tepat Kriteria yang digunakan untuk menentukan kapan harus menerapkan prosedur hukum Newton, kriteria yang digunakan untuk menilai fisibilitas suatu metode
Pengetahuan Metakognitif- Pengetahuan tentang kognisi secara umum dan kesadaran dan pengetahuan tentang kognisi diri sendiri
1. Pengetahuan Strategis
2. Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif
3. Pengetahuan-diri Pengetahuan tentang skema sebagai alat untuk mengetahui struktur suatu pokok bahasan dalam buku teks, pengetahuan tentang penggunaan metode penemuan atau pemecahan masalah.
Pengetahuan tentang macam-macam tes yang dibuat guru, pengetahuan tentang tuntutan beragam tugas kognitif
Pengetahuan bahwa diri (sendiri) kuat dalam ‘mengkritisi esai, tetapi lemah dalam hal menulis esai; kesadaran tentang tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh diri (sendiri)
Mengingat berarti mengambil pengetahuan tertentu dari memori jangka panjang.
Memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru.
Mengaplikasikan berarti menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu.
Menganalisis berarti memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.
Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau membuat suatu produk yang orisinal.
Enam Kategori pada Dimensi Proses Kognitif dan Proses-proses kognitif
Kategori Proses Proses Kognitif dan Contohnya
1. Mengingat-Mengambil pengetahuan dan memori jangka panjang
1.1 Mengenali
1.2 Mengingat kembali Mengenali tanggal terjadinya peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia
Meningat kembali tanggal peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia
2. Memahami-Mengkonstruk makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru
2.1 Menafsirkan
2.2 Mencontohkan
2.3 Mengklasifikasikan
2.4 Merangkum
2.5 Menyimpulkan
2.6 Membandingkan
2.7 Menjelaskan Memparafrasekan ucapan dan dokumen penting
Memberi contoh tentang aliran-aliran seni lukis
Mengklasifikasikan kelainan-kelainan mental yang telah diteliti atau dijelaskan
Menulis ringkasan pendek tentang peristiwa-peristiwa yang ditayangkan ditelevisi
Dalam belajar bahasa asing menyimpulkan tata bahasa berdasarkan contoh-contohnya
Membandingkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan keadaan sekarang
Menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa penting pada abad ke-18 di Indonesia
3. Mengaplikasikan-Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu
3.1 Mengeksekusi Membagi satu bilangan dengan bilangan lain kedua bilangan ini terdiri dari beberapa digit
3.2 Mengimplementasikan Menggunakan hukum Newton kedua pada konteks yang tepat
4. Menganalisis-Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan
4.1 Membedakan
4.2 Mengorganisasikan
4.3 Mengatribusikan Membedakan antara bilangan yang relevan dan bilangan yang tidak relevan dalam soal matematika cerita
Menyusun bukti-bukti dalam cerita sejarah jadi bukti-bukti yang mendukung dan menentang suatu penjelasan historis
Menunjukkan sudut pandang penulis suatu esai sesuai dengan pandangan politik si penulis.
5. Mengevaluasi-mengambil keputusan berdasarkan criteria dan/atau standar
5.1 Memeriksa
5.2 Mengkritik Memeriksa apakah kesimpulan-kesimpulan seorang ilmuawan sesuai dengan data-data amatan atau tidak
Menentukan satu metode terbaik dari dua metode untuk menyelesaikan masalah
6. Mencipta- Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal
6.1 Merumuskan
6.2 Merencanakan
6.3 Memproduksi Merumuskan hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya suatu fenomena
Merencanakan proposal penelitian tentang topic sejarah tertentu
Membuat habitat untuk spesies tertentu demi suatu tujuan
Tabel taksanomi dapat dipakai untuk mengkategorikan tujuan-tujuan, disediakan bagi orang-orang yang melakukan kategorisasi supaya mereka menarik kesimpulan yang tepat tentang tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan perlu dikategorikan karena beberapa alasan:
1) Kategorisasi dalam kerangka berpikir ini memungkinkan para pendidik mengkaji tujuan-tujuan pendidikan dari kaca mata siswa
2) Kategorisasi dengan kerangka berpikir ini membantu para pendidik memikirkan berbagai kemungkinan dalam pendidikan
3) Kategorisasi dengan kerangka pikir ini membantu para pendidik melihat hubungan integral antara proses kognitif yang inheren dalam tujuan pendidikan
4) Mampu menjawab pertanyaan tentang asesmen
PENGETAHUAN FAKTUAL
Pengetahuan Tentang Terminologi
Pengetahuan tentang Terminologi melingkupi pengetahuan tentang label dan symbol verbal dan nonverbal (misalnya kata, angka, tanda, dan gambar)
Contoh:
Pengetahuan tentang alphabet, bagian-bagian sel, nama-nama partikel atom
Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.
Contoh:
Pengetahuan tentang nama orang, tempat, dan peristiwa yang signifikan
Pengetahuan tentang fakta-fakta pokok perihal kebudayaan dan masyarakat tertentu
PENGETAHUAN KONSEPTUAL
Pengetahuan Konseptual meliputi skema, model mental, atau teori yang implicit atau eksplisit dalam beragam mmodel psikologi kognitif.
Pengetahuan Konseptual terdiri dari tiga sub jenis:
1) Pengetahuan tentang Klasifikasi dan kategori
2) Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi
3) Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur
……..
Kategori-kategori Dalam Dimensi Proses Kognitif
1. Mengingat
Meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan boleh jadi Pengetahuan factual, Konseptual, Prosedural, Metakognitif
a) Mengenali (mengidentifikasi) ; mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangaka pannjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima
Format Asesmen: Format benar-salah atau pilihan ganda, menjodohkan
b) Mengingat Kembali; mengambil kembali pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangak panjang. Format Asesmen: essay atau soal cerita
2. Memahami
Menumbuhkan kemampuan mentransfer. Mengkonstruksi makna pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku.
Proses-proses Kognitif meliputi: menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan.
a) Menafsirkan
Mengubah informasi dari satu bentuk ke bentuk lain, gambar dari kata-kata, kata-kata jadi gambar, angka jadi kata-kata, nama lain: menerjemahkan, memfrasakan, menggambarkan, dan mengklarifikasi.
Format Assesment: Format tes, jawaban singkat (siswa mencari jawaban) dan pilihan ganda (siswa memilih jawaban)
b) Mencontohkan
Mencontohkan melibatkan proses indetifikasi cirri-ciri pokok dari konsep ataupun prinsip umum. Nama lain: mencontohkan, mengilustrasikan.
Format Assesment: Format tes, jawaban singkat (siswa mencari jawaban) dan pilihan ganda (siswa memilih jawaban)
c) Mengklasifikasikan
Melibatkan proses medeteksi cirri-ciri atau pola-pola yang sesuai dengan contoh dan konsep atau prinsip tersebut.
Format Asesment: Tes Jawabna singkat, siswa diberi contoh dan diharuskan membuat konsep atau prinsip yang sesuai dengan contoh. Tes Pilihan ganda, siswa diberi suatu contoh dan kemudian diharuskan memilih konsep atau prinsip dari pilihan-pilihan konsep atau prinsip. Atau siswa diberi sejumlah contoh dan diharuskan menentukan manakah yang termasuk dalam suatu kategori dan manakah yang tidak, atau diharuskan menempatkan satuu contoh ke dalam salah satu dari banyak kategori.
d) Merangkum, Proses membuat ringkasan informasi. Nama lain merangkum adalah menggeneralisasi dan mengabstraksi.
Format Asesmen: Tes jawaban singkat atau pilihan ganda yang berkenaan dengan penentuan tema atau pembuatan rangkuman.
e) Menyimpulkan, menemukan pola dalam sejumlah contoh. Nama lain: Menhekstrapolasi, Menginterpolasi, memprediksi dan menyimpulkan
Format Asesmen: Tes melengkapi, tes analogi, dan tes pengecualian
f) Membandingkan
Melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau situasi seperti menentukan bagaimana suatu peristiwa terkenal.
Format Asesmen: Pemetaan.
g) Menjelaskan, membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Format asesmen: Tugas-tugas penalaran, penyelesaian masalah, desain ulang, dan prediksi .
3. MENGAPLIKASIKAN
Melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau penyelesaian masalah. Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan Prosedural. Proses kognitif terdiri dari mengeksekusi (ketika tugas hanya soal latihan) dan mengimplemantasi (ketika tugas merupakan masalah yang tidak familiar)
Dalam mengimplementasikan memahami pengetahuan konseptual merupakan prasyarat mengaplikasikan pengetahuan procedural.
a) Mengeksekusi, diasosiasikan dengan penggunaan keterampilan dan algoritme ketimbang dengan teknik dan metode
Contoh Asesmen: Siswa diberi tugas yang familier dan dapat dikerjakan dengan prosedur yang telah diketahui
b) Mengimplementasikan, siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familier.
4. MENGANALISIS, melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya.
a) Membedakan, melibatkan proses memilah milih bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan berbeda dengan membandingkan dalam penggunaan konteks untuk menentukan mana informasi yang relevan dan tidak.
Format assessment: Soal-soal jawaban singkat atau pilihan.
b) Mengorganisasikan, melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktur yang koheren.
Format asesmen: Melibatkan proses sebuah struktur (mis. Garis besar, tabel, matriks, atau struktur organisasi). Asesmen berupa jawaban singkat, atau soal pilihan.
c) Mengatribusikan, ketika siswa menentukan sudut pandang, pendapat, nilai atau tujuan dibalik komunikasi.
Contoh. Membaca tulisan perang Diponegoro, siswa menentukan sudut pandang penulisnya Indonesia atau Belanda
Format Asesmen: memberikan materi tulisan atau lisan kemudian meminta siswa membuat atau memilih deskripsi tentang sudut pandang, pendapat dan tujuan penulis atau pembicara.
5. MENGEVALUASI
Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan criteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi.
a) Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan internal dalam suatu operasi atau produk.
Contoh : siswa belajar menetukan apakah kesimpulan seorang ilmuwan sesuai dengan data observasi atau tidak.
Format Asesmen: tugas-tugas memeriksa proses dan produk yang diberikan kepada siswa atau oleh siswa sendiri.
b) Mengkritik, melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses berdasarkan criteria dan standar eksternal. Nama lain menilai.
Contoh. Menilai kelebihan-kelebihan suatu produk atau proses berdasarkan criteria atau standar-standar baku atau buatan sendiri.
Contoh: Mengevaluasi alasan suatu hipotesis, menilai metode mana yang terbaik dalam menyelesaikan masalah.
Format Asesmen: Mengkritik hipotesis atau pendapatnya sendiri atau orang lain.
6. MENCIPTA
Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fingsional. Meminta siswa membuat sebuah produk baru dengan mengorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.
Mencipta dalam pengertian ini, walaupun mencakup tujuan pendidikan untuk menciptakan produk yang khas tetapi juga untuk menciptakan produk yang semua siswa dapat akan melakukannya dalam pengertian menyintesiskan informasi atau materi untuk membuat sebuah keseluruhan yang bar, seperti dalam menulis, melukis, membangun..
Proses mencipta dapat dibagi jadi tiga tahap:
Tahap I, Penggambaran masalah yang di dalamnya siswa berusahan memahami tugas asesmen dan mencari solusi, perencanaan solusi, mengkaji kemungkinan dan membuat rencana yang dapat dilakukan, eksekusi sosial yang di dalamnya siswa berhasil melaksanakan rencana dengan baik. Tahap ini dinamakan Tahap Divergen, memikirkan berbagai solusi ketika berusaha memahami tugas.
Tahap II,berpikir konvergen , siswa merencanakan metode solusi dan mengubahnya menjadi aksi
Tahap III, melaksanakan rencana dengan mengkonstruksi solusi (memproduksi)
PROSES KOGNITIF MENCIPTA: Merumuskan, merencanakan, dan memproduksi
a) Merumuskan
Melibatkan proses menggambarkan masalah dan membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi criteria tertentu. Nama lain membuat Hipotesis
Format Asesmen: Jawaban singkat yang meminta siswa membuat format jawaban singkat, membuat alternative atau hipotesis.
b) Merencanakan (medesain) melibatkan proses metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan criteria masalah.
Format Asesmen: Merencanakan dapat diases dengan meminta siswa mencari solusi yang realistis, mendeskripsikan rencana penyelesaian masalah, memilih rencana penyelesaian masalah yang tepat.
Contoh: Siswa dapat memaparkan langkah dalam menyelesaikan soal trigonometri
c) Memproduksi (Mengkonstruksi)
Melibatkan proses melaksanakan rencana untuk menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi tertentu.
Format asesmen: Tugas untuk merancang. Contoh. Siswa membuat skema rencana untuk sekolah baru.
CONTOH KONTEKSTUAL
Guru ingin siswanya belajar tentang hukum OHM dapat mencakup:
a) Pengetahuan Faktual: Satuan Arus Listrik adalah ampere, satuan voltase adalah Volt.
b) Pengetahuan Prosedural:
Langkah dalam menggunakan rumus Hukum Ohm
c) Pengetahuan Konseptual
Struktur dan cara kerja rangkaian listrik yang terdiri dari beberapa baterai, kabel dan lampu bohlam. Rangkaian listrik merupakan sistem konsep yang di dalamnya terdapat hubungan-hubungan kausal antar elemen mis. Jumlah baterai ditambah dalam susunan seri maka voltase naik yang menyebabkan peningkatan aliran electron di kabel sebagai manaditunjukkan oleh peningkatan arusnya.
d) Pengetahuan Metakognitif. Guru ingin tahu kapan harus menggunakan strategi mnemonic untuk menghafal nama hukum, rumus, dan bagian lainnya.

http://sainfisika2000.wordpress.com/2013/03/27/dimensi-pengetahuan-revisi-taksonomi-pendidikan-bloom/

© 2015. Information Center - Template by Creating Website Modified by Blog Si Ryan
Proudly powered by Blogger